Pada saat Anda berpetualang di hutan belantara kemudian tiba-tiba tersesat, hal ini perlu diketahui untuk menghindari resiko seperti ini terutama bagi petualang pemula. Untu itu disini kami akan sedikit berbagi ilmu sebagai bekal diri Anda sebelum melakukan penjelajahan dengan mengetahui dasar-dasar bagaimana cara bertahan hidup di hutan.
Tersesat di hutan belantara memang pengalaman yang menakutkan, sehingga bertahan hidup sendirian di alam liar hanyalah soal kesabaran, pemikiran yang sehat, dan penggunaan anugerah yang disediakan oleh alam dengan bijaksana.
Anda bisa tahu negara yang aman untuk bersolo traveling via duniabackpacker.net |
Pengetahuan seperti ini dinamakan sebagai Teknik Survival atau Bertahan Hidup. Untuk dapat bertahan hidup ada beberapa kondisi yang harus dimiliki oleh seorang petualang, yaitu seperti hal mencari dan menemukan makan dan minum di dalam hutan belantara.
Nah! Apabila Anda ingin mengetahui bagaimana cara bertahan hidup di hutan, disini akan kami jelaskan hal apa saja yang perlu dilakukan:
1. Jangan panik jika Anda tersesat.
Panik lebih berbahaya daripada apa pun, karena akan mengganggu satu-satunya alat terbaik bertahan hidup yang serbaguna dan paling bermanfaat, yaitu pikiran Anda. Di momen Anda menyadari bahwa Anda tersesat, berhentilah sebelum melakukan hal lain. Tarik nafas dalam dan tetap tenang.
2. Kenali sekeliling.
Di mana pun Anda berada akan menjadi “titik nol”. Temukan cara untuk menandainya menggunakan kain baju cadangan, tumpukan batu, secarik kertas, atau apa pun yang bisa kelihatan dengan mudah dari jauh. Pelajari arah dasar, yaitu matahari yang terbit di timur dan tenggelam di barat. Gunakan ini untuk mengetahui arah pada kompas (searah jarum jam mulai dari atas 12:00) Utara, Timur, Selatan, Barat.
3. Tetaplah di satu tempat.
Ini tidak hanya meningkatkan kesempatan Anda untuk ditemukan, tapi juga mengurangi energi yang dikeluarkan tubuh dan jumlah air dan makanan yang akan Anda butuhkan. Duduklah dan tetap diam. Orang lain kemungkinan akan mencari Anda, apalagi jika Anda memberitahukannya tentang rencana kepergian Anda. Jika Anda pergi dengan seseorang, jangan sampai terpisah. Punya kekuatan lebih banyak akan membantu Anda bertahan hidup.
4. Buat api.
Buat api dengan bara yang cukup agar tetap panas selama beberapa jam, dan pastikan Anda punya banyak kayu kering ekstra. Mulai nyalakan api sebelum Anda merasa memerlukannya dan meski cuaca hangat; api lebih mudah dinyalakan dalam kondisi mudah daripada panik ketika matahari terbenam – ada api di dekat Anda akan memberikan rasa tenang dan aman sambil mengenali situasi dan kondisi.
5. Beri sinyal lokasi Anda.
Buatlah suara dengan bersiul, berteriak, bernyanyi, atau memukul batu dengan batu. Jika bisa, tandai lokasi Anda yang bisa terlihat dari jauh. Jika Anda berada di padang rumput gunung, buat tiga tumpuk daun gelap atau batang kayu dalam bentuk segitiga. Di area berpasir, buatlah segitiga besar di atas pasir. Tiga jenis apa pun dalam hutan belantara adalah sinyal tanda bahaya yang umum.
Anda bisa menggunakan api untuk mengirim sinyal tanda bahaya. Sinyal tanda bahaya secara universal dibuat dengan tiga api dalam satu garis lurus, atau tiga api yang membentuk sebuah segitiga. Anda juga bisa meniup peluit tiga kali, menembak senapan di udara tiga kali, atau pantulan cermin yang menangkap cahaya tiga kali.
6. Jelajahi area Anda.
Walau Anda tidak seharusnya bergerak terlalu banyak, Anda harus segera menjelajahi sekeliling untuk menemukan sesuatu yang berguna. Anda bisa menemukan benda-benda yang orang lain tinggalkan sebelumnya, entah itu kaleng makanan atau pemantik kecil yang bisa sangat berguna. Pastikan Anda bisa selalu menemukan jalan kembali ke “titik nol” ketika mencari air, tempat berlindung, atau jalan pulang.
7. Temukan sumber air yang bagus.
Dalam situasi bertahan hidup, Anda bisa bertahan hidup tiga hari tanpa air, tapi ketika hari kedua berakhir tubuh Anda akan berada dalam keadaan sulit; temukan air sebelum ini terjadi. Sumber air terbagus adalah mata air, tapi kemungkinan menemukannya sangat tipis. Anda juga harus mencari burung-burung terdekat, karena burung biasanya suka terbang di sekitar air segar. Minum sisa air Anda, dan dijatah agar tidak langsung habis saat diminum.
8. Murnikan air Anda.
Cara kasar memurnikan air adalah dengan mengambil panci dan memanaskan air. Agar efektif membutuh bakteri, dididihkan air setidaknya tiga menit. Anda juga bisa menaruh air (jernih) dalam botol plastik yang jernih dan jemur di bawah matahari selama enam jam untuk membunuh sebagian besar organisme di dalamnya.
9. Temukan atau buat tempat perlindungan.
Tanpa tempat perlindungan yang memadai, Anda rentan terhadap banyak hal dan berisiko terkena hipotermia atau pitam panas (heatstroke), tergantung cuacanya. Jika Anda tidak berpakaian dengan benar sesuai dengan kondisi cuaca, jauh lebih penting untuk menemukan tempat berlindung. Dan untungnya, hutan penuh dengan alat dan sumber yang bisa digunakan sebagai tempat perlindungan dan api (untuk kehangatan, keamanan, dan tujuan mengirim sinyal)
10. Temukan makanan yang aman.
Untuk diketahui bahwa kebanyakan orang dewasa yang sehat bisa bertahan hidup sampai tiga minggu tanpa makanan kecuali dingin. Lebih baik lapar dan sehat daripada sakit. Pastikan Anda tahu makanan itu aman sebelum memakannya. Hanya ada dua hal yang mengurangi kemampuan Anda bertahan hidup, yaitu tersesat dan sakit parah. Kelaparan bukanlah masalah besar.
Semoga ulasan ini dapat menjadi tambahan bekal pengetahuan Anda agar tidak panik dan tetap dapat bertahan hidup di hutan. Apabila ada keritik dan saran tentang Artikel ini silahkan tinggalkan komentar di kolom komentar di bawah ini. Semoga bermanfaat dan jangan lupa di share 🙂
Sumber : http://www.kitasatu.com/